Robot Buatan Anak Bangsa Bawa Harum Nama Indonesia Di Kancah Dunia

Robot Buatan Anak Bangsa Bawa Harum Nama Indonesia Di Kancah Dunia

Sebenarnya banyak sekali anak bangsa yang memiliki kompetensi hebat dan sangat mampu bersaing dengan anak-anak lainnya dari berbagai berlahn dunia.

Tim PENS mungkin adalah salahsatu contoh anak Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional dan membanggakan nama Indonesia. Tim PENS sendiri merupakan singkatan dari tim Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang sengaja dibentuk untuk menghadapi kompetisi robotika yang digelar di Virginia, Amerika Serikat. Komteisi robot tersebut merupakan sebuah ajang tahunan yang digelar utnuk mempertandingkan robot kapal cepat tak berawa.

Robot Buatan Anak Bangsa Bawa Harum Nama Indonesia Di Kancah Dunia

Tim robotika PENS berangkat dengan 6 orang anggota tim di dalamnya, yang semuanya memiliki tugas masing-masing antara lain sebagai programer hardware (Ahmad Zurkoni), image processing (Moch. Ardhy Windhy), desain mekanik (Zakky), mekanik (Irwan Privasa dan M. Sholahuddin Al Ayyubi), dan yang terakhir adalah electronic hardware (Ajie). Dalam ajang tersebut mereka harus menghadapi 14 negara lainnya yang juga turt serta meramaikan kompetisi robotika tahunan satu ini.

Keberangkatan tim PENS menuju Amerika juga tiak semudah yang dibayangkan, sebab keberangkaatan ini juga merupakan yang peratma bagi tim PENS. Berbagai keterbatasan mengiringi keberangkatan mereka menuju ke Amerika, meskipun demikian karya mereka mendapatkan begitu banyak apresiasi dari peserta lain, bahkan banyak seklai peserta lain yang ingin menyaksikan ketika robot buatan PENS ini hendak berlaga. Salahsatu daya tarik yang dimiliki robot buatan PENS ini sebenarnya terletak pada bentuknya yang relatif lebih kecil dan compact, sehingga itu pulalah yang membuat robot buatan PENS ini mendapatkan anugerah berupa “Compact Design Award” dari panitian penyelenggara.

Meskipun tidak keluar sebagai juara utama, namun apresiasi besar dan award yang didapatkan justru menjadi pemicu bagi merea untuk tetap berkembang. Sebenarnya, pada dasarnya mereka bisa melewati berbagai tantangan yang diberikan oleh tim juri, seperti dalam lomba wajib speed test poin mereka adalah yang tertinggi, namun dalam kategori lainnya khususnya Automated Docking atau uji kemampuan mendeteksi gambar sasaran.

Meskipun demikian kebanggan tetap tersemat di pundak mereka, dan sudah sepatutnya kita mengapresiasi perjuangannya, sebab keberangkatan mereka ke Amerika juga sebagian besar masih berupa dana sendiri dan dibantu beberapa sponsor, sebab belum adanya tanggapan lebih lanjut dari Kemenristekdikti mengenai karya dan usaha yang mereka buat, padahal jika mendapat sokongan maksimal bukan tidak mungkin robot yang sudah sedemikian spesialnya bisa keluar sebagai juara dalam ajang tahunan robotika tersebut.

Sebelumnya sendiri, robot yang dibuat oleh anak-anak Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ini sudah menorehkan prestasi bahkan hingga 3 kali berturut-turut mampu keluar sebagai jawara dalam kontes kapal cepat tak berawak di Indonesia. berangkat dari kemenangan yang beruntun tersebut akhirnya membawa robot buatan PENS ini terbang ke Amerika untuk kemudian mengikuti kejuaraan internasional pertamanya, dan hasilnya tidak terlalu mengecewakan untuk robot yang baru pertama kalii ikut dalam ajang internasional dan dengan dukungan minim dalam berbagai segi.
sumber : ketahui.com